Semana Santa Larantuka 2022, Lestarikan Tradisi Katolik Lima Abad

Beberapa minggu yang lalu, semua orang Kristen di negara itu merayakan salah satu minggu paling suci. Dimulai dengan Minggu Palma di hari pertama dan diakhiri dengan Minggu Paskah di akhir minggu, prosesi Pekan Suci merupakan ritual yang sangat dihormati.
Setiap negara di dunia memiliki tradisi Pekan Sucinya masing-masing. Salah satu spot paling unik tepatnya di Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Dikenal sebagai kota spiritual, Larantuka memiliki tradisi Pekan Suci yang telah dilestarikan selama lebih dari lima abad.
Tradisi yang diberi nama Semana Santa ini merupakan hari raya keagamaan terbesar di Flores. Meski dalam masa pandemi, Santa Semanta tetap jalan tahun ini. Berlangsung pada 10-17 April 2022, Semana Santa Larantuka 2022 berhasil dilaksanakan.
Tradisi turun temurun dari generasi ke generasi

Rupanya, asal mula tradisi Semana Santa di Larantuka dimulai sekitar 500 tahun yang lalu, ketika seorang pemuda dari suku Resiona sedang bermain di tepi laut. Keturunan Raja Larantuka, Don Andre Martinus Diaz Viera de Godinho, mengatakan Resiona muda sedang bermain di tepi sungai ketika melihat seorang dewi berjalan di atas air.
Pemuda itu kemudian meminta kata sandi, tetapi pembuat kode menjawab dalam bahasa asing. Sang pemuda kemudian melaporkan kejadian itu kepada para tetua suku. Namun, ketika mereka tiba di tempat kejadian hanya ada patung seorang wanita cantik.
Patung tersebut kemudian dibawa ke korke (rumah adat). Seiring berjalannya waktu, masyarakat Larantuka termasuk raja mulai memuja patung perempuan karena patung ini selalu membawa keberuntungan.
Seiring dengan kedatangan Portugis di Flores, ada juga misionaris yang menyebarkan agama Katolik. Raja Larantuka membawa misionaris untuk menemui patung yang sekarang dikenal sebagai Tuan Ma.
Setelah mengenali tulisan di dekat patung yang bertuliskan ‘Santa Maria Reinha Rosari’, misionaris itu berbalik dan langsung berlutut ketika dia menyadari bahwa sosok itu sebenarnya adalah perawan Maria. Singkat cerita, pada tahun 1650, Raja Larantuka Ola Adobala dibaptis dan diserahkan kekuasaannya kepada Tuan Ma.
Meskipun pandemi tidak menghalangi

Tahun ini merupakan ketiga kalinya Semana Santa dilakukan di tengah pandemi. Atas kebijakan Uskup Larantuka Monsinyur (Mgr.) Fransiskus Kopong Kung, pelaksanaan Semana Santa di masa pandemi ini meniadakan prosesi parade kapal dan arak-arakan patung-patung suci dari berbagai kapel di Larantuka dan Adonara, termasuk tidak mentahtakan patung suci utama Tuan Ma dan Tuan Ana secara langsung, serta arahan untuk kegiatan dimaksimalkan di masing-masing kapel dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Namun demikian, Semana Santa Larantuka 2022 tetap berlangsung secara khidmat dan syahdu. Rangkaian dari perayaan keagamaan yang istimewa ini sendiri dimulai dengan Misa Minggu Palma di masing-masing kapel. Setelahnya, para umat berdoa Semana di Kapela Tuan Ma dan di Tori Tuan-Tuan. Setelah itu, pembukaan Kapela Tuan Ma dipersiapkan.
Selang waktu, seremoni pembukaan Kapela Tuan Ma dan Tuan Ana pun dimulai. Seremoni dilanjut dengan prosesi Cium Tuan oleh para peziarah di kapel-kapel tempat masing-masing Tuan berada. Lalu, di hari kelima dilaksanakanlah Misa Kamis Putih di masing-masing kapel dan Katedral yang dilanjut dengan prosesi Jalan Salib. Keesokan harinya, Misa Jumat Agung dilaksanakan.

Misa lalu dilanjut oleh ziarah makam, lamentasi, serta prosesi pemberkatan tempat-tempat armida (pemberhentian prosesi saat Prosesi Jumat Agung), kapela, dan tori oleh tim pastor. Di hari sabtu, Misa Sabtu Suci pun tiba. Pekan Suci akhirnya ditutup di hari minggu dengan Misa Paskah. Kemenparekraf mendukung penuh perayaan keagamaan ini dengan memfasilitasikan sejumlah peralatan protokol kesehatan.