5 Tips untuk Solo Traveling

Tidak ada yang lebih baik untuk mengenal dunia dan diri sendiri melalui Solo Traveling , atau jalan jalan sendiri . Sayangnya banyak orang yang memutuskan untuk tidak melakukan hal tersebut karena berbagai alasan kekhawatiran , seperti uang wisata yang mahal , takut dengan keamanan , khawatir jika ditipu , dan banyak lagi , Tapi apakah memang benar Solo Traveling merupakan hal yang menakutkan , tenang Kami akan memberikan beberapa tips bagi kamu yang ingin melakukan Solo Traveling . Penasaran ? Yuk simak !
1. Pelajari ungkapan darurat dalam bahasa lokal
Kamu mungkin sudah menguasai kata-kata dasar seperti “halo,” “selamat tinggal,” dan “terima kasih,” dalam bahasa lokal. Tapi, mempelajari istilah dan frasa yang dapat membantu berkomunikasi dengan penduduk lokal saat keadaan darurat juga amatlah penting. “Apakah Kamu memerlukan petunjuk ke rumah sakit terdekat, atau memerlukan bantuan untuk menghubungi polisi?” “Mengetahui beberapa frasa kunci akan mempercepat kemampuanmu untuk mendapatkan bantuan.” jadi pelajari dulu ya bahasa negara yang mau kamu kunjungi .
2. Jangan takut berbohong
Mengenal penduduk setempat sepanjang perjalanan bisa menjadi keuntungan tersendiri. Tapi, jika saat perkenalan ada pertanyaan yang membuatmu tidak nyaman, maka tidak masalah jika Kamu harus berbohong. Ya, demi keselamatan. seperti meanyakan apakah saya lajang atau menikah, di mana saya tinggal, apakah saya bepergian sendiri, dan lain-lain. Jangan mudah percaya dengan orang asing. Meskipun mereka nampak baik, jangan gampang memberi informasi pribadimu. Bisa saja info yang Kamu berikan akan digunakan untuk kejahatan.
Mengatakan kebohongan demi kebaikan dapat menyelamatkanmu dari bahaya. Ini bukan tentang berprasangka buruk pada orang lain, tetapi lebih kepada sikap waspada.
3. Berpakaian sesuai dengan budaya setempat
Kamu pasti mendengar pepatah “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”. Yah, ini juga berlaku saat Kamu melakukan perjalanan. Hindari memakai pakaian yang tidak pada tempatnya, atau berkata yang menunjukkan kurangnya kesadaran budaya atau situasional. Ini juga akan berpengaruh pada interaksi dengan penduduk setempat, terutama saat dibutuhkan. Jika kamu berpakaian sedemikian rupa sehingga orang-orang lokal merasa jengkel, kamu akan berisiko tinggi untuk mengalami cekcok.Dan, saat butuh pertolongan, penduduk lokal akan kurang simpati kepadamu. Cara berpakaian juga mengungkapkan caramu berkomunikasi dengan orang sekitar. Bahkan, pakaian juga bisa mencerminkan kepribadian seseorang.
4. Ketahui titik percakapan yang harus dihindari
Mengobrol dengan penduduk setempat adalah salah satu cara terbaik untuk mempelajari lingkungan sekitar. Namun, waspadalah terhadap hal sensitif yang dapat menyinggung atau mempermalukan dirimu sendiri. kami menyarankan agar pelancong solo memahami topik-topik apa saja yang bisa dijadikan bahan obrolan dengan penduduk setempat. Misalnya, tidak membahas hal-hal seperti komunisme saat berada Kuba. “Tidak semua negara liberal seperti di barat.” jadi kalian harus mengetahui budaya dari negara yang kalian kunjungi ya .
5. Jangan sembrono
Banyak orang melihat perjalanan adalah cara untuk membebaskan diri dari segala aturan yang mengekang. Namun, Beger mengingatkan, ada banyak risiko saat seseorang melakukan perjalanan solo. Contohnya, penyakit menular seksual, perampokan, atau malah terlibat dalam tindakan pelanggaran hukum. Tetapi kemungkinan ini tak lantas harus membuat Kamu melewatkan kesempatan bertualang. Asal Kamu berhati-hati dan memiliki perilaku bertanggung jawab, perjalanan seorang diri pasti lancar, dan menyenangkan.